TOP 3, BNN RAIH PREDIKAT KUALITAS TERTINGGI DALAM PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
14
Nov
INSPEKTORAT I
Irwan Siswanto

TOP 3, BNN RAIH PREDIKAT KUALITAS TERTINGGI DALAM PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

TOP 3, BNN RAIH PREDIKAT KUALITAS TERTINGGI DALAM PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK Badan Narkotika Nasional (BNN) meraih penghargaan sebagai lembaga dengan penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik kualitas tertinggi dalam acara Penganugerahan Predikat Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Ombudsman Republik Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/11). Berhasil meraih posisi Top 3, Kualitas Tertinggi terhadap kepatuhan standar pelayanan publik tahun 2024 dengan nilai 93,22 tersebut merupakan prestasi BNN yang signifikan jika dibandingkan dengan hasil penilaian tahun 2023, yaitu 78,42, dan hanya berhasil menduduki Top 9 pada kategori lembaga. Penganugerahan Ombudsman diterima langsung oleh Inspektur Utama BNN RI, Drs. Wahyono, M.H., CFrA., CGCAE, pada kesempatan tersebut. Prestasi ini merupakan bukti nyata komitmen BNN dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas dengan memperhatikan aspek pelayanan publik yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, dalam sambutannya menyampaikan, terjadi peningkatan jumlah penyelenggara layanan yang masuk Zona Hijau atau memperoleh Opini Kualitas Tertinggi dan Tinggi di tahun 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023. “Hasil penilaian kepatuhan tahun 2024 secara nasional menunjukkan tren positif, terlihat dari meningkatnya jumlah penyelenggara pada Zona Hijau dan turunnya jumlah penyelenggara pada Zona Kuning dan Zona Merah,” ujar Najih. Peningkatan tersebut tercermin dari lonjakan jumlah penyelenggara dalam zona hijau, yang meningkat drastis dari 179 penyelenggara pada 2021 menjadi 494 pada 2024. Capaian ini, dikatakan Ketua Ombudsman RI, adalah buah dari komitmen kuat seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan pelayanan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Atas penghargaan Ombudsman yang telah berhasil diraih, memacu BNN untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan dalam memberikan pelayanan publik yang tidak hanya sesuai dengan standar pelayanan tetapi juga berkualitas, khususnya dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

WUJUDKAN GENERASI BERSINAR, BNN EDUKASI SISWA AL-WILDAN ISLAMIC SCHOOL 15 BEKASI
13
Nov
DIREKTORAT INFORMASI DAN EDUKASI
Fajar Pratama

WUJUDKAN GENERASI BERSINAR, BNN EDUKASI SISWA AL-WILDAN ISLAMIC SCHOOL 15 BEKASI

Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Deputi Bidang Pencegahan BNN kembali membuktikan komitmennya dalam memerangi penyalahgunaan narkoba melalui edukasi dan informasi untuk mewujudkan generasi Bersinar (Bersih Narkoba). Edukasi dan informasi tentang narkoba dan dampak penyalahgunaannya, kali ini diberikan kepada siswa Sekolah AL-Wildan Islamic School 15 Bekasi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya ke kantor BNN, para siswa diajak untuk mengenal lebih dekat tentang berbagai jenis narkoba, dampak buruknya bagi kesehatan, dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan. Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Muhammad-BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu (13/11), disambut antusias oleh para siswa yang terlihat serius mendengarkan setiap penjelasan dari para Penyuluh Narkoba BNN. "Kami sangat senang bisa berbagi pengetahuan dengan adik-adik sekalian. Harapan Kami, dengan pemahaman yang lebih baik, adik-adik bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya," ujar Bery Rudiansyah, S.H., Penyuluh Narkoba BNN. Salah satu siswa, Hanif Muhammad, mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari kunjungan ini. "Kunjungan ini memberikan banyak pelajaran berharga, terutama tentang bagaimana BNN bekerja dalam memberantas penyalahgunaan narkoba dan dampak buruk narkoba bagi anak muda," ungkapnya. Hanif juga mengajak teman-temannya untuk menjauhi narkoba dan mendukung upaya BNN dalam memberantas peredaran gelap narkoba. Sementara itu, Ahmad Hafiz, guru pendamping, mengapresiasi inisiatif BNN dalam memberikan edukasi kepada generasi muda. "Kami berharap BNN dapat semakin sukses dalam memberantas peredaran gelap narkoba di Indonesia, sehingga generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan jauh dari pengaruh narkoba," ujarnya. Kunjungan siswa Sekolah AL-Wildan Islamic School 15 Bekasi ke BNN menjadi contoh nyata sinergi antara lembaga pemerintah dan sekolah dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Dengan memberikan edukasi sejak dini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan Bersinar.

KEPALA BNN RI TERIMA AUDIENSI DUTA BESAR RUSIA, BAHAS KASUS NARKOBA YANG LIBATKAN JARINGAN RUSIA
11
Nov
KEPALA BNN
Irwan Siswanto

KEPALA BNN RI TERIMA AUDIENSI DUTA BESAR RUSIA, BAHAS KASUS NARKOBA YANG LIBATKAN JARINGAN RUSIA

KEPALA BNN RI TERIMA AUDIENSI DUTA BESAR RUSIA, BAHAS KASUS NARKOBA YANG LIBATKAN JARINGAN RUSIA Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., menerima audiensi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Federasi Rusia untuk Republik Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, pada Senin (11/11). Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kepala BNN RI, di Gedung Tan Satrisna BNN, Cawang, Jakarta Timur, tersebut membahas berbagai hal terkait peningkatkan kerja sama di antara keduanya dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkotika. Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN RI menyampaikan beberapa kasus narkotika di Indonesia yang melibatkan jaringan Rusia, khususnya di Provinsi Bali. Pada tahun 2023, berdasarkan data yang diterima BNN terdapat lebih dari 40 ribu Warga Negara Rusia melakukan kunjungan ke Bali dengan berbagai kepentingan. Namun sangat disayangkan, beberapa di antaranya justru terlibat dalam kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Menanggapi hal itu, Duta Besar Sergei Tolchenov menyatakan kesediaan Pemerintah Rusia untuk bekerja sama dengan Indonesia. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Rusia siap bekerja sama dengan Indonesia melalui pertukaran informasi guna membantu dalam proses penyelidikan. Selain itu, Pemerintah Rusia juga bersedia untuk berbagi informasi dan pengetahuan dalam menangani permasalahan narkotika, khususnya modus-modus yang kerap digunakan oleh jaringan Rusia. Kerja sama antara Indonesia dan Rusia di bidang pemberantasan narkoba diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah preventif dan represif dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika, serta mempersempit ruang gerak jaringan internasional yang terlibat dalam perdagangan narkoba lintas negara. “Kami siap bekerja sama dengan Indonesia, Kami percaya bahwa tugas pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika lintas negara ini merupakan bentuk nyata kerja sama antara Indonesia dan Rusia,” ujar Sergei Gennadievich Tolchenov dalam keterangannya usai pertemuan. Audiensi ini menjadi langkah penting dalam mempererat hubungan kedua negara dalam upaya memerangi kejahatan lintas negara, khususnya dalam konteks penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang terus berkembang. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

AUDIENSI BNN-IADO: CEGAH PENGGUNAAN DOPING DALAM DUNIA OLAHRAGA
11
Nov
KEPALA BNN
Irwan Siswanto

AUDIENSI BNN-IADO: CEGAH PENGGUNAAN DOPING DALAM DUNIA OLAHRAGA

AUDIENSI BNN-IADO: CEGAH PENGGUNAAN DOPING DALAM DUNIA OLAHRAGA Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., melakukan audiensi dengan Ketua Indonesia Anti-Doping Organization (IADO), Drs. Gatot S. Dewa Broto, MBA., beserta jajaran, di Ruang Rapat Sutomo, Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (11/11). Bersama Kepala BNN RI, sejumlah pejabat BNN, yaitu Plt. Deputi Rehabilitasi BNN RI, dr. Farid Amansyah, Sp.PD.; Direktur PLRKM BNN, dr. Amrita Devi, Sp.KJ., M.Si.; Direktur PLRIP BNN, dr. Bina Ampera Bukit, M.Kes.; Direktur Kerja Sama BNN, Aria T.M. Wibisono; dan Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Sulistyo Pudjo Hartono, S.I.K., M.Si., turut hadir dalam pertemuan tersebut. Audiensi yang dilakukan IADO bersama BNN bertujuan untuk melakukan penjajakan kerja sama dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkoba di dunia olahraga Indonesia. Kerja sama ini nantinya diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan doping serta meningkatkan kesadaran atlet tentang dampak negatif penggunaan zat terlarang. Ketua IADO mengatakan bahwa dunia olahraga semakin rentan terhadap praktik penggunaan narkoba dan doping yang dapat merusak integritas dan citra olahraga Indonesia. Sebab itu, pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan BNN yang sudah berpengalaman dalam penanggulangan permasalahan narkoba, khususnya pada pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sinergitas dengan BNN merupakan upaya IADO untuk memastikan bahwa atlet-atlet Indonesia bertanding dengan fair dan bebas dari pengaruh zat terlarang. IADO dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas olahraga Indonesia dengan melakukan tes anti-doping secara rutin terhadap atlet-atlet yang berkompetisi. Proses pengambilan sampel bagi atlet Indonesia ini dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat zat terlarang atau doping dalam tubuh mereka, guna memastikan bahwa mereka berkompetisi dengan cara yang adil dan sehat. Inisiatif dan komitmen IADO tentunya disambut baik oleh Kepala BNN RI. Menurutnya, kesadaran akan bahaya narkoba di kalangan atlet dan para pemangku kepentingan olahraga masih perlu ditingkatkan. BNN, yang selama ini fokus pada penanggulangan peredaran narkoba di kalangan masyarakat umum menyatakan siap memberikan dukungan kepada IADO. Kolaborasi strategis BNN-IADO dapat memperkuat aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia. "Kita secepatnya mengadakan MoU dan jika ada data atlet yang terindikasi menggunakan doping atau zat-zat terlarang, dalam kewenangan Kami dapat diberikan agar Kami mengetahui apakah atlet tersebut harus direhabilitasi atau tidak. Selain itu Kami juga akan melakukan mapping terhadap pengguna apakah terlibat juga dengan jaringan narkotika," ujar Kepala BNN RI. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dunia olahraga Indonesia dapat meraih prestasi lebih gemilang di tingkat internasional dengan cara yang jujur dan profesional, serta menjadi panutan bagi generasi mendatang. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

KOLABORASI INTERNASIONAL BNN-SPO, DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DI INDONESIA
07
Nov
DIREKTORAT NARKOTIKA
Irwan Siswanto

KOLABORASI INTERNASIONAL BNN-SPO, DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DI INDONESIA

KOLABORASI INTERNASIONAL BNN-SPO, DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DI INDONESIA Badan Narkotika Nasiona (BNN) menerima hibah peralatan investigasi dari Supreme Prosecutors’ Office Republic of Korea (SPO). Serah terima dilakukan oleh Kepala Bagian Narkotika Pengadilan Tinggi Kejaksaan Agung Korea Selatan, Lee Tae-Sun, dengan Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Drs. I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K., M.Si., dan disaksikan oleh Para Direktur Deputi Bidang Pemberantasan BNN, di Sheraton Grand Gandaria Hotel, Jakarta Selatan, pada Kamis (7/11). Penyerahan bantuan alat investigasi ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Korea Selatan kepada Pemerintah Indonesia dalam rangka pemberantasan narkoba. Dijelaskan Lee Tae-Sun bahwa Korea Selatan sejak tahun 2007 secara konsisten memberikan bantuan terkait pemberantasan narkoba kepada negara-negara di wilayah Asia Tenggara dan Asia Tengah. Hal ini dilakukan guna membagikan pengalaman keberhasilan Korea Selatan dalam memberantas narkoba kepada negara lain. Pada tahun ini, SPO bekerja sama dengan BNN untuk memberikan bantuan penyediaan alat investigasi serta melakukan kampanye anti narkoba dan workshop anti drug 2024. Sebelumnya pada 26 s.d. 30 Agustus 2024, BNN berkunjung ke Korea Selatan atas inisiasi SPO, untuk melihat sistem pengendalian dan teknik penyelidikan kasus narkoba di Korea Selatan. Sebagai permasalahan internasional, penanggulangan permasalahan narkoba membutuhkan upaya bersama antar negara di dunia. Oleh karena itu, Deputi Pemberantasan BNN RI atas nama Indonesia menyampaikan apresiasinya atas dukungan peralatan investigasi yang diberikan oleh Korea Selatan. Diakui Deputi Pemberantasan BNN RI, Korea Selatan adalah salah satu negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi dan inovasi canggih di berbagai sektor. Sehingga dapat dipastikan alat investigasi yang diberikan Korea Selatan adalah yang terbaik dan telah dibuktikan keberhasilannya oleh BNN. "Dalam memberantas narkoba, Kita tidak boleh kalah dengan bandar. Jadi bantuan ini sangat berarti bagi Indonesia," ujar Deputi Pemberantasan BNN RI. Penyerahan peralatan investigasi tersebut sekaligus menutup rangkaian Indonesia ODA (Official Development Assistance) Project yang telah diselenggarakan SPO di Indonesia. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN