BNN dan Pemprov Sumsel Kolaborasi Launching Perkebunan Bersinar dan Desa Tematik Bersinar
02
Mar
KEPALA BNN
Irwan Siswanto

BNN dan Pemprov Sumsel Kolaborasi Launching Perkebunan Bersinar dan Desa Tematik Bersinar

BNN dan Pemprov Sumsel Kolaborasi Launching Perkebunan Bersinar dan Desa Tematik Bersinar Dua kunci dalam penanganan narkotika yaitu menekan supply dan demand. Keduanya dilakukan Badan Narkotika Nasional RI melalui pendekatan soft power, hard power, smart power, dan cooperation. Hal tersebut diungkapkan Kepala BNN RI, Dr. Petrus Renhard Golose dalam launching perkebunan Bersinar dan Desa Wisata Tematik Bersinar, Kamis (2/3) di Griya Agung, Palembang. Kepala BNN menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sumsel atas komitmennya dalam mengatasi permasalahan narkotika dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pendeklarasian 147 perkebunan Bersinar dan desa wisata tematik Bersinar. Di hadapan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, S.H., M.M., jajaran Forkopimda Tingkat I dan II, serta seluruh Bupati/Walikota se-provinsi Sumatera Selatan, Dr. Petrus Reinhard Golose juga menyampaikan apresiasi atas diskresi yang dibuat oleh Gubernur Sumsel yang melarang remix dalam organ tunggal yang kerap menjadi wadah peredaran narkotika. "Saya mendapat banyak laporan terkait organ tunggal yang sering ditunggangi oleh para pengedar narkoba, sehingga larangan yang dibuat oleh Pak Gubernur terkait remix dalam organ tunggal merupakan diskresi yang amat sangat luar biasa," tutur Dr. Petrus Reinhard Golose. Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada BNN dan BNNP Sumatera Selatan atas kolaborasi yang dibangun dalam mewujudkan Sumatera Selatan bersih narkoba. "Ini adalah tugas mulia sekali yang digagas oleh BNN khususnya BNNP Sumsel, dan saya mengingatkan kepada seluruh pemangku kebijakan di Sumsel untuk waspada terhadap peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba," ujar H. Herman Deru, S.H., M.M. Biro Humas dan Protokol BNN RI

Orkestrasi Perang Melawan Narkotika Melalui Dialog Publik antara BNN, KPK, BNPT, dan LPSK
01
Mar
KEPALA BNN
Irwan Siswanto

Orkestrasi Perang Melawan Narkotika Melalui Dialog Publik antara BNN, KPK, BNPT, dan LPSK

Orkestrasi Perang Melawan Narkotika Melalui Dialog Publik antara BNN, KPK, BNPT, dan LPSK Upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dilakukan BNN RI secara holistik salah satunya dengan menggelar dialog publik war on drugs bersama dengan BNPT, KPK, dan LPSK, pada Rabu (1/3). Permasalahan narkoba sebagaimana korupsi dan terorisme merupakan extraordinary crime yang berdampak pada kehancuran bangsa sehingga sinergitas mutlak dibutuhkan dalam penanganannya. Dialog publik yang mengangkat tema "Optimalisasi peran BNN, KPK, BNPT, dan LPSK dalam kompleksitas penanganan permasalahan narkoba, terorisme, dan korupsi" tersebut berlangsung di Gedung Presisi Polda Sumatera Selatan. Pertemuan ini tidak hanya dihadiri oleh 4 pimpinan instansi, tetapi juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, Ketua DPRD Sumatera Selatan, Forkopimda, serta Muspida tingkat I dan II. "Tujuan utama dari dialog bangsa ini adalah untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba, korupsi, dan terorisme," ungkap Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose. Dalam kesempatan tersebut Kepala BNN menyampaikan bahwa saat ini berdasarkan data UNODC lebih dari 275 juta orang di dunia terlibat dalam narkotika dan lebih dari 30 juta orang menderita akibat narkotika. Namun demikian, kejahatan narkotika termasuk dalam kategori victimless crime dimana korban juga merupakan pelaku. "Berbeda dengan KPK dan BNPT, khusus kasus narkotika sebagian besar merupakan victimless crime sehingga memang BNN jarang bersinggungan dengan LPSK," jelas Dr. Petrus Reinhard Golose. Sementara itu, dalam paparan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Nisan Setiadi disampaikan bahwa penjara menjadi tempat pertemuan antara Napi kasus narkotika dan Napi kasus terorisme yang menyebabkan terjadi kejahatan baru. "Ada beberapa kasus dimana Napi kasus narkotika menjadi teroris saat keluar dari penjara dan sebaliknya," ujar Deputi I BNPT tersebut. Oleh sebab itu Ketua KPK, Drs. Firli Bahuri, M.Si. dalam dialog publik tersebut menyampaikan pentingnya bersinergi dan berkolaborasi dalam menangani kejahatan-kejahatan yang termasuk dalam kategori extraordinary crime ini. "Kita berada di sini untuk kepentingan bersama sebagaimana pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang memuat tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia," ungkap Firli. Biro Humas dan Protokol BNN RI

Kepala BNN RI Berikan Kuliah Umum dan Launching Kampus Bersinar di Bumi Sriwijaya
01
Mar
KEPALA BNN
Irwan Siswanto

Kepala BNN RI Berikan Kuliah Umum dan Launching Kampus Bersinar di Bumi Sriwijaya

Kepala BNN RI Berikan Kuliah Umum dan Launching Kampus Bersinar di Bumi Sriwijaya Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan peredaran dan penyalahgunaan narkotika cukup tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 714 wilayah di provinsi Sumatera Selatan yang masuk dalam kategori kawasan rawan narkoba. Intervensi dilakukan BNN untuk menangkal hal tersebut, salah satunya yakni dilakukan melalui pendekatan soft power berupa upaya pencegahan di kalangan mahasiswa. "Langkah konkret yang kita lakukan bukan hanya pemberantasan tetapi juga pencegahan yang salah satu bentuknya yaitu kegiatan yang dilakukan BNN bersama dengan Universitas Sriwijaya dan kampus-kampus lain di Palembang," tukas Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose dalam kuliah umum dan launching Kampus Bersinar di Universitas Sriwijaya, Rabu (1/3). Lebih lanjut Kepala BNN menyampaikan bahwa adanya kegiatan ini dilakukan dalam rangka pencegahan yang dimaksudkan untuk menurunkan demand. Menurutnya apabila demand atau permintaan terhadap narkotika dapat ditekan maka supply juga akan berkurang. Bagai gayung bersambut, pendekatan soft power yang dilakukan BNN kepada para mahasiswa melalui kuliah umum dan kampus Bersinar mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah II yang berada di bawah nauangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kepala LLDikti wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M. Satria Jaya, M.Si. mengatakan pentingnya upaya pencegahan di kalangan mahasiswa. Sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) milik Kemendikbud, pencegahan narkoba dapat dimasukan ke dalam kurikulum kampus sehingga para mahasiswa dapat menjadi duta-duta yang tidak hanya mencegah di dalam kampus tetapi juga mendidik masyarakat di luar kampus. Sejalan dengan Kepala LLDikti wilayah II, Rektor Sriwijaya Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MScE., IPU., ASEAN.Eng. menyambut baik kampus Bersinar. Dalam kesempatan tersebut rektor Universitas Sriwijaya mengajak seluruh civitas akademika di 37 universitas/ perguruan tinggi yang hadir dalam launching kampus bersinar untuk bersama-sama memerangi narkoba. Biro Humas dan Protokol BNN RI