BNN CETAK SEJARAH: PEREMPUAN PERTAMA DUDUKI JABATAN KEPALA BNN PROVINSI, CERMINKAN INSTITUSI YANG INKLUSIF
19
Mei
BIRO SDM APARATUR DAN ORGANISASI
Sharif Wihadma

BNN CETAK SEJARAH: PEREMPUAN PERTAMA DUDUKI JABATAN KEPALA BNN PROVINSI, CERMINKAN INSTITUSI YANG INKLUSIF

Badan Narkotika Nasional (BNN) menorehkan sejarah dengan melantik Sri Bardiyati sebagai Kepala BNN Provinsi Gorontalo. Pengangkatan ini menandai kali pertama seorang perempuan menduduki posisi Kepala BNN Provinsi, sekaligus menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kepemimpinan yang inklusif dan responsif terhadap isu gender. Dalam sambutannya pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan Penyidik Madya di lingkungan BNN RI, pada Senin (19/5), di Ruang Moh. Hatta BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kepala BNN RI Marthinus Hukom menyampaikan kebanggaannya atas momen bersejarah ini. Beliau menekankan bahwa pengangkatan Sri Bardiyati bukan hanya sekadar mengisi jabatan, melainkan sebuah langkah strategis untuk menghormati isu gender dan mendobrak mitos yang selama ini membatasi peran perempuan dalam kepemimpinan. "Hari ini, BNN menciptakan suatu legacy. Untuk pertama kalinya, seorang perempuan diangkat menjadi Kepala BNNP," tegas Kepala BNN RI. Beliau melanjutkan bahwa langkah ini merupakan wujud emansipasi dan persamaan gender yang diyakininya akan membawa kemajuan, tidak hanya pada isu-isu perempuan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Kepala BNN RI juga menyinggung filosofi feminisme yang menekankan etika kepedulian. Beliau berharap Sri Bardiyati dapat menerapkan nilai ini dalam kepemimpinannya di Gorontalo, memberikan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat sehingga terwujud keadilan. "Saya percaya Gorontalo akan menjadi salah satu BNNP terbaik di bawah kepemimpinan Ibu Sri karena perasaan peduli tersebut," ujarnya. Lebih lanjut, Kepala BNN RI juga menyoroti keberhasilan BNN dalam mengembangkan organisasi dengan penambahan 9 BNN baru di tingkat kabupaten/kota. Hal ini dianggap sebagai wujud kepercayaan publik terhadap BNN dalam memberantas permasalahan narkotika secara komprehensif. Beliau meminta seluruh jajaran BNN, terutama para Kepala BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota yang baru dilantik, untuk menjaga kepercayaan ini dengan bekerja secara profesional, kolaboratif, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN RI juga menekankan pentingnya integritas, intersubjektivitas, dan kemampuan komunikasi bagi seorang pemimpin. Beliau meminta para pejabat yang baru dilantik untuk menunjukkan integritas dalam menjalankan tugas, mampu mewadahi dan mengedukasi organisasi, serta membangun komunikasi yang efektif dengan seluruh pihak terkait. Acara pelantikan ini dihadiri oleh para pejabat tinggi di lingkungan BNN, perwakilan dari ASDM Mabes Polri, para Kelompok Ahli BNN, pengurus Dharma Wanita Persatuan BNN, tokoh agama, serta para hadirin lainnya. Momentum bersejarah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan semangat baru bagi seluruh jajaran BNN dalam mewujudkan Indonesia bersih dari narkoba.

SESTAMA BNN RI HADIRI FORUM SEKRETARIS K/L: PERKUAT SINERGI PEMBERDAYAAN UMKM
07
Mei
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL
Sharif Wihadma

SESTAMA BNN RI HADIRI FORUM SEKRETARIS K/L: PERKUAT SINERGI PEMBERDAYAAN UMKM

Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Tantan Sulistyana, menghadiri Forum Sekretaris Kementerian/Lembaga (K/L) yang pada kesempatan kali ini diselenggarakan oleh Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selaku tuan rumah. Pertemuan dengan tema “Penguatan Koordinasi dan Sinergi Program Pemberdayaan UMKM” ini berlangsung di Ballroom Nareswara, Gedung Smesco Indonesia, Jakarta Selatan, pada Rabu (7/5). Forum Sekretaris K/L yang dibuka secara resmi oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman, digelar sebagai upaya untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antar K/L dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan. Forum ini menjadi wadah strategis bagi para sekretaris jenderal dan sekretaris utama untuk menyamakan persepsi, berbagi praktik terbaik, serta mendorong efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi. Sejalan dengan penekanan Menteri UMKM ketika membuka Forum, yaitu pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem UMKM nasional, kehadiran Sestama BNN RI merupakan bentuk dukungan terhadap hal tersebut melalui Program Alternative Development. Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan BNN di wilayah rawan narkoba ini menitikberatkan pada penguatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM sebagai strategi pencegahan yang efektif untuk menekan potensi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kawasan rawan narkoba. Dalam forum ini juga ditegaskan bahwa posisi sekretaris di dalam sebuah institusi merupakan elemen yang sangat vital dan penting. Sekretaris memiliki peran sentral dalam pengambilan keputusan strategis, menjembatani koordinasi lintas unit, serta memastikan keberlangsungan manajemen organisasi yang efektif dan efisien. Forum ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk pembentukan tim koordinasi lintas sektor, integrasi program pemberdayaan UMKM antar K/L, serta peningkatan akses pelatihan, pembiayaan, dan pasar bagi pelaku UMKM. Melalui forum ini, diharapkan terbangun tata kelola pemerintahan yang semakin baik, kolaboratif, dan adaptif, sekaligus mendorong pemberdayaan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan sebagai bagian integral dari strategi pembangunan nasional.

BNN CAPAI INDEKS RB DI ATAS RATA-RATA K/L
06
Mar
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL
Sharif Wihadma

BNN CAPAI INDEKS RB DI ATAS RATA-RATA K/L

Indeks Reformasi Birokrasi (RB) Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2024 mencapai angka 82,47. Tidak hanya merupakan capaian tertinggi yang diperoleh BNN selama kurun waktu 9 tahun, capaian ini juga berada di atas indeks rata-rata kementerian/lembaga pada tahun 2024. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Utama BNN RI, Tantan Sulistyana, S.H., S.I.K., M.M., yang disambut dengan riuh tepuk tangan dalam kegiatan Penyampaian Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi BNN Tahun 2024, di R. Muh. Hatta, Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis (6/3). Sekretaris Utama BNN RI selaku Ketua Pelaksana RB BNN menyampaikan apresiasinya kepada para Ketua Tim, Evaluator, Tim Penilai Internal, dan Sekretariat RB yang telah bersama-sama bekerja keras dalam peningkatan capaian indeks RB BNN tahun 2024 tersebut. "Ini pencapaian Kita paling tinggi selama 9 tahun. Ini berkat rekan-rekan, semangat rekan-rekan untuk terus melangkah ke arah yang lebih baik," ujar Sekretaris Utama BNN RI. Adapun rincian indeks RB BNN tahun 2024 dengan angka 82,47 tersebut berasal dari RB General sebesar 78,08 dan RB Tematik sebesar 4,39. Angka ini meningkat 14,75% jika dibandingkan dengan indeks RB BNN tahun 2023, yaitu sebesar 71,87. Dalam evaluasi RB tahun 2023, terdiri atas penilaian RB General dan RB Tematik. Terdapat 3 sub komponen dalam RB General, yaitu strategi pelaksanaan RB General, capaian pelaksanaan kebijakan RB, dan capaian sasaran strategis RB. Sedangkan pada RB Tematik, penilaian dilakukan terhadap sub komponen capaian RB Tematik. Sekretaris Utama BNN RI mengungkapkan bahwa, secara garis besar, penilaian RB General dan RB Tematik sudah baik, namun pada RB Genetik jika dilihat berdasarkan persentase terhadap bobot penilaian, terdapat 7 indikator yang bobotnya masih di bawah 70%. Sedangkan pada capaian RB Tematik terdapat beberapa catatan yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB). Sebab itu, Tantan Sulistyana mengatakan bahwa ketujuh indikator tersebut perlu didorong agar setiap tim melaksanakan secara not business usual, dengan cara-cara diluar standar, melalui breakthrough approach, agar dapat meningkatkan nilainya di tahun 2025. Sementara pada catatan yang diberikan Kementerian PAN RB, Sekretaris Utama BNN RI memerintahkan kepada masing-masing tim/kelompok kerja untuk membuat rencana tindak lanjut hasil catatan dan rekomendasi untuk ditambahkan dalam rencana aksi dengan memperhatikan efisiensi anggaran sebagai upaya perbaikan berkelanjutan. Atas capaian indeks RB BNN tahun 2024, terdapat 4 atensi para pimpinan yang perlu dilaksanakan agar pelaksanaan RB dapat berjalan efektif dan memberikan hasil yang maksimal, yaitu: 1.? ?Meningkatkan komitmen dan partisipasi para pimpinan dalam pelaksanaan RB BNN. 2.? ?Pemberian penghargaan kepada tim kerja atau individu yang berhasil melaksanakan RB dengan baik, minimal dengan pemberian predikat SKP "Sangat Baik". 3.? ?Mendorong kolaborasi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam menciptakan inovasi dan kreativitas. 4.? ?Membangun ruang komunikasi yang efektif dalam memberikan umpan balik agar lebih cepat dalam menghadapi permasalahan tata kelola RB di BNN. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN