PERKUAT SINERGI PEMBERANTASAN TPPU KEJAHATAN NARKOTIKA, BNN GELAR RAPAT KOORDINASI DENGAN PPATK
06
Feb
DIREKTORAT TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
Sharif Wihadma

PERKUAT SINERGI PEMBERANTASAN TPPU KEJAHATAN NARKOTIKA, BNN GELAR RAPAT KOORDINASI DENGAN PPATK

Dalam rangka memperkuat sinergi dalam pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berasal dari kejahatan narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Rapat Koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Rapat berlangsung di ruang Pattimura, Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (6/2). Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kepala BNN RI Marthinus Hukom dan jajaran Deputi Bidang Pemberantasan, serta Direktur Strategi dan Kerja Sama Dalam Negeri PPATK dan jajaran, membahas hal-hal yang dapat dilakukan oleh BNN dan PPATK untuk meningkatkan efektivitas pelacakan, pemantauan, serta pemutusan aliran dana hasil peredaran gelap narkotika. Kepala BNN RI menegaskan bahwa kejahatan narkotika tidak hanya berdampak pada kesehatan dan keamanan masyarakat, tetapi juga memiliki dimensi ekonomi yang sangat besar. Oleh karena itu, upaya pemberantasan tidak hanya dilakukan melalui pemutusan jaringan peredaran narkoba, tetapi juga dengan menelusuri serta memutus aliran dana yang mendukung bisnis ilegal tersebut. "Tujuan dari rapat koordinasi ini adalah menindaklanjuti Asta Cita Presiden, dan Program Prioritas, Kita ingin memaksimalkan penyelidikan TPPU dalam upaya memiskinkan bandar narkoba yang selama ini menyerap uang masyarakat kemudian menggunakannya untuk mengekspansi bisnis haramnya dan Kita akan melemahkan secara keseluruhan kekuatan jaringan narkoba sehingga Kita lebih efektif melakukan penegakkan hukum," ujar Kepala BNN RI. Sementara itu, pihak PPATK akan terus mendukung BNN dalam memberikan data dan analisis terkait transaksi keuangan mencurigakan yang berkaitan dengan tindak pidana narkotika. Diharapkan juga ke depan akan ada pertemuan serupa guna mempertajam dan memaksimalkan kolaborasi kedua instansi untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan narkotika. Dalam rapat ini, BNN dan PPATK membahas sejumlah strategi, termasuk peningkatan kapasitas dalam analisis transaksi keuangan, penguatan mekanisme pertukaran data, serta optimalisasi regulasi terkait pencucian uang dari hasil kejahatan narkotika. Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan upaya pemberantasan peredaran narkotika semakin efektif, tidak hanya dalam aspek penindakan terhadap pelaku, tetapi juga membongkar dan memiskinkan para bandar narkoba yang telah meresahkan masyarakat dan menghambat upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

KOLABORASI INTERNASIONAL BNN-SPO, DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DI INDONESIA
07
Nov
DIREKTORAT NARKOTIKA
Irwan Siswanto

KOLABORASI INTERNASIONAL BNN-SPO, DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DI INDONESIA

KOLABORASI INTERNASIONAL BNN-SPO, DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DI INDONESIA Badan Narkotika Nasiona (BNN) menerima hibah peralatan investigasi dari Supreme Prosecutors’ Office Republic of Korea (SPO). Serah terima dilakukan oleh Kepala Bagian Narkotika Pengadilan Tinggi Kejaksaan Agung Korea Selatan, Lee Tae-Sun, dengan Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Drs. I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K., M.Si., dan disaksikan oleh Para Direktur Deputi Bidang Pemberantasan BNN, di Sheraton Grand Gandaria Hotel, Jakarta Selatan, pada Kamis (7/11). Penyerahan bantuan alat investigasi ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Korea Selatan kepada Pemerintah Indonesia dalam rangka pemberantasan narkoba. Dijelaskan Lee Tae-Sun bahwa Korea Selatan sejak tahun 2007 secara konsisten memberikan bantuan terkait pemberantasan narkoba kepada negara-negara di wilayah Asia Tenggara dan Asia Tengah. Hal ini dilakukan guna membagikan pengalaman keberhasilan Korea Selatan dalam memberantas narkoba kepada negara lain. Pada tahun ini, SPO bekerja sama dengan BNN untuk memberikan bantuan penyediaan alat investigasi serta melakukan kampanye anti narkoba dan workshop anti drug 2024. Sebelumnya pada 26 s.d. 30 Agustus 2024, BNN berkunjung ke Korea Selatan atas inisiasi SPO, untuk melihat sistem pengendalian dan teknik penyelidikan kasus narkoba di Korea Selatan. Sebagai permasalahan internasional, penanggulangan permasalahan narkoba membutuhkan upaya bersama antar negara di dunia. Oleh karena itu, Deputi Pemberantasan BNN RI atas nama Indonesia menyampaikan apresiasinya atas dukungan peralatan investigasi yang diberikan oleh Korea Selatan. Diakui Deputi Pemberantasan BNN RI, Korea Selatan adalah salah satu negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi dan inovasi canggih di berbagai sektor. Sehingga dapat dipastikan alat investigasi yang diberikan Korea Selatan adalah yang terbaik dan telah dibuktikan keberhasilannya oleh BNN. "Dalam memberantas narkoba, Kita tidak boleh kalah dengan bandar. Jadi bantuan ini sangat berarti bagi Indonesia," ujar Deputi Pemberantasan BNN RI. Penyerahan peralatan investigasi tersebut sekaligus menutup rangkaian Indonesia ODA (Official Development Assistance) Project yang telah diselenggarakan SPO di Indonesia. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

KOLABORASI BNN-DEA:  SIAPKAN INTELIJEN ANDAL LAWAN KEJAHATAN NARKOTIKA
21
Okt
DIREKTORAT INTELIJEN
Irwan Siswanto

KOLABORASI BNN-DEA: SIAPKAN INTELIJEN ANDAL LAWAN KEJAHATAN NARKOTIKA

KOLABORASI BNN-DEA: SIAPKAN INTELIJEN ANDAL LAWAN KEJAHATAN NARKOTIKA Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Drug Enforcement Administration (DEA) kembali menyelenggarakan Digging Deeper: Narcotics Analyst Workshop, di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN, Lido, Jawa Barat. Serupa dengan sebelumnya, pada workshop intelijen gelombang kedua kali ini sebanyak 20 orang peserta perwakilan dari BNN Pusat dan Provinsi kembali diikutsertakan. Selama lima hari, dimulai sejak tanggal 21 Oktober 2024 para peserta akan diberikan berbagai materi terkait intelijen serta analisis strategis penanganan narkotika melalui penerapan investigasi lanjutan dan terkini. Deputi Pemberantasan BNN RI, I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K., M.Si., mewakili Kepala BNN RI dalam sambutan pembukaan pada Senin (21/10), menyampaikan pentingnya penguatan intelijen BNN melalui kolaborasi bersama DEA. Ia menyoroti semakin luasnya jaringan peredaran gelap narkotika di dunia sehingga membutuhkan petugas intelijen yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam penanganannya. "Workshop ini merupakan upaya dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petugas intelijen dari tingkat pusat hingga daerah sehingga BNN dapat bergerak sesuai dengan nilai-nilai, arah, dan strategi penanganan narkotika yang telah ditetapkan," ungkap Jenderal Bintang Dua tersebut. Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Deputi Pemberantasan, Atase DEA Jakarta, Bryan Barger menyampaikan urgensi dalam meningkatkan kemampuan intelijen pada penanganan kasus narkotika. Menurutnya, analisa intelijen memegang peranan yang amat sangat penting dalam suksesnya pengungkapan kasus-kasus penyelundupan dan peredaran gelap narkotika. Dalam kesempatan tersebut Ia juga mengimbau para peserta untuk dapat memanfaatkan workshop dengan baik dan menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari para instruktur selama workshop berlangsung. "Pada workshop ini DEA menghadirkan instruktur-instruktur ahli yang banyak memiliki pengalaman dalam penanganan narkotika di dunia, maka Saya sarankan para peserta untuk dapat menggali ilmu dengan ajukan banyak pertanyaan," pungkas Bryan Barger. Baik BNN maupun DEA berharap kolaborasi melalui workshop ini dapat memperkuat dan mengoptimalkan kinerja intelijen BNN sebagai garda terdepan dalam perang melawan kejahatan narkotika. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

INTENSIFKAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA, BNN CETAK PETUGAS INTELIJEN BERKUALITAS
21
Okt
DIREKTORAT INTELIJEN
Irwan Siswanto

INTENSIFKAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA, BNN CETAK PETUGAS INTELIJEN BERKUALITAS

INTENSIFKAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA, BNN CETAK PETUGAS INTELIJEN BERKUALITAS Deputi Pemberantasan BNN RI, I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K., M.Si., mewakili Kepala BNN RI secara resmi menutup Pelatihan Pembentukan Petugas Intelijen BNN, pada Senin (21/10), di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN, Lido, Jawa Barat. Pelatihan ini merupakan salah satu langkah strategis BNN dalam merespon tingginya ancaman jaringan narkotika di Indonesia maupun dunia. Sebagaimana prioritas Kepala BNN RI tahun 2024, PPSDM BNN menggelar berbagai pelatihan peningkatan SDM dalam bidang intelijen, salah satunya yakni pelatihan pembentukan petugas intelijen BNN yang telah dilaksanakan sejak tanggal 7 Oktober 2024. Dalam pidato penutupan pelatihan, Deputi Pemberantasan BNN RI menegaskan bahwa BNN akan terus mengintesifkan upaya pemberantasan guna menghadapi kejahatan narkotika yang saat ini semakin kompleks. "Keberhasilan Kita dalam memberantas narkoba sangat bergantung pada kualitas intelijen yang Kita miliki," ujarnya. Ia berharap seluruh peserta pelatihan dapat menjadi agen perubahan yang mampu membongkar jaringan narkotika, melindungi masyarakat, dan mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba. Menutup pidatonya, Deputi Pemberantasan BNN RI berpesan kepada para peserta pelatihan agar dapat mengimplementasikan berbagai ilmu yang telah didapatkan baik dari para pengajar Direktorat Intelijen BNN maupun Pusat Pendidikan Intelijen Lemdiklat Polri dengan sebaik-baiknya. "Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan rekan-rekan dalam membongkar jaringan narkotika dengan lebih cepat dan efektif," pungkasnya. #indonesiabersinar #indonesiadrugfree BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN