GELAR TOT, BNN RI SIAP BERIKAN PELAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA TERBAIK UNTUK ANAK
26
Feb
DIREKTORAT PENGUATAN LEMBAGA REHABILITASI INSTANSI PEMERINTAH
Irwan Siswanto

GELAR TOT, BNN RI SIAP BERIKAN PELAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA TERBAIK UNTUK ANAK

GELAR TOT, BNN RI SIAP BERIKAN PELAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA TERBAIK UNTUK ANAK Anak dan remaja merupakan kelompok yang paling rentan dan memiliki tendensi dalam penyalahgunaan narkotika. Hal ini dibuktikan dengan hasil Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2021 yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Berdassrkan survei, diperoleh data bahwa terjadi kenaikan angka prevalensi setahun pakai yang cukup signifikan pada kelompok umur 15-29 tahun, yaitu kenaikan sebesar 128,75% jika dibandingkan dengan survei serupa yang dilakukan pada tahun 2019. Merespons hal ini, BNN RI terus berupaya menggencarkan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika serta secara bertahap mengoptimalkan layanan rehabilitasi bagi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika usia anak dan remaja. Dalam rangka memberikan pelayanan rehabilitasi terbaik sesuai dengan kebutuhan anak dan remaja, BNN RI bekerjasama dengan Colombo Plan Drug Advisory Programme (CPDAP) menggelar Training of Trainers (ToT) on The Child Interventions for Living Drug Free, di Jimbaran, Bali, pada 26 Februari s.d. 1 Maret 2024. ToT dipimpin oleh dua orang trainer dari Colombo Plan, yaitu Aditi Ghanekar asal India dan Beatrice Kathungu asal Kenya. Para peserta yang berasal dari enam unit pelaksana teknis (UPT) rehabilitasi BNN RI ini mendapatkan materi tentang prinsip perawatan farmakologis untuk anak dengan gangguan penyalahgunaan narkoba. Melalui ToT, para peserta diharapkan dapat menjadi fasilitator nasional yang andal serta mampu mengidentifikasi, menganalisa, dan memberikan terapi kepada anak dengan intervensi dan metodologi yang sesuai kriteria. Membuka kegiatan tersebut, Kepala BNN Provinsi Bali, Brigjen. Pol. Dr. R. Nurhadi Yuwono, S.I.K., M.Si., CHRMP., dalam sambutannya mengatakan bahwa setidaknya ada 70% anak muda atau masyarakat usia produktif terpapar narkotika. Oleh karena itu, balai rehabilitasi juga harus mampu memberikan pelayanan yang tepat guna bagi penyalahguna narkoba usia anak dan remaja. "Dari hasil riset, 70% pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika berasal dari kalangan remaja yang masih membutuhkan aktivitas sekolah dan sebagainya. Tentunya tempat rehabilitasi yang sudah disiapkan untuk membantu pemulihan anak dan remaja dari candu narkotika juga harus meningkatkan pelayanannya. Usia remaja harus Kita lakukan treatment, mereka juga harus sembuh agar bisa menjalani kehidupan lebih baik," ujar Kepala BNN Provinsi Bali. Senada dengan Kepala BNN Provinsi Bali, dr. Erniawati Lestari, Sp.FK., peserta ToT, menilai bahwa kegiatan tersebut sangat penting bagi petugas rehabilitasi di UPT Rehabilitasi BNN. Pasalnya, perawatan terhadap anak dan remaja berbeda dengan perawatan yang diberikan kepada orang dewasa. Sehingga melalui ToT ini petugas rehabilitasi dapat menambah skill dan kemampuannya serta memiliki kompetensi khusus dalam pelayanan rawat terhadap anak. Selain itu, Ia juga mengungkapkan bahwa para petugas rehabilitasi yang telah mengikuti ToT ini nantinya juga bisa menjadi fasilitator atau pelatih di Indonesia, sehingga ilmu yang didapatkan pada ToT ini disebarluaskan kepada petugas rehabilitasi lainnya. "Paling utama kita bisa merawat atau melakukan layanan kepada penyalahguna terutama populasi anak-anak yang nanti aksesnya bisa didapatkan di seluruh Indonesia," imbuhnya. #indonesiabersinar BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Kunjungi Kantor Pusat BNN RI, NCB Brunei Darussalam Dalami Terobosan dalam Rehabilitasi
05
Okt
DIREKTORAT PASCA REHABILITASI
Irwan Siswanto

Kunjungi Kantor Pusat BNN RI, NCB Brunei Darussalam Dalami Terobosan dalam Rehabilitasi

Kunjungi Kantor Pusat BNN RI, NCB Brunei Darussalam Dalami Terobosan dalam Rehabilitasi Usai melakukan kunjungan ke Balai Besar Rehabilitasi BNN di Lido dan berbagai fasilitas BNN lainnya dalam agenda kunjungan kerjanya di Indonesia, Narcotics Control Bureau (NCB) Brunei Darussalam menyambangi kantor pusat BNN RI di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (5/10). Kedatangan Assistant Director of Treatment and Rehabilitation Division NCB Brunei Darussalam, Mr. Mohamad Abu Nur Ali Shamsul bin Awg Mohammed beserta rombongan tersebut, diterima oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN, Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., Ph.D., dengan didampingi oleh Deputi Rehabilitasi BNN Dra. Riza Sarasvita, M.Si., MHS., Ph.D. dan sejumlah pejabat eselon II BNN. Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Deputi Hukum dan Kerja Sama tersebut diisi dengan diskusi hangat mengenai program rehabilitasi yang dilakukan oleh BNN mulai dari proses assessment hingga pascarehabilitasi. "Kami tertarik dengan program pascarehabilitasi yang dilakukan BNN, kami ingin tau lebih dalam tentang bagaimana program dan sistem tersebut berjalan, kami juga mendengar ada IBM dan banyak hal lainnya," ujar salah seorang anggota NCB Brunei Darussalam, Ms. Marliza Nurfahanah binti Ismail. Dalam diskusi tersebut NCB Brunei Darussalam mencoba untuk menggali informasi mengenai terobosan-terobosan yang dilakukan BNN dalam mendukung program rehabilitasi, seperti Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), penggunaan WHO Quality of Life (WHOQOL) sebagai alat ukur dalam kepulihan penyalahguna narkotika, dan lain sebagainya. Deputi Rehabilitasi BNN RI, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa dalam membuat sebuah program maupun terobosan BNN selalu berbasis pada bukti berdasarkan hasil kajian yang dilakukan. Tak jarang BNN juga menggandeng institusi lain seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk berkolaborasi dalam membuat kajian. Dengan demikian menurut Riza Sarasvita, BNN dapat menghadirkan terobosan yang sesuai dengan kebutuhan serta menjawab permasalahan yang ada di lapangan. "Saat ini kami sedang mengembangkan modul kegiatan kelompok tematik atau yang biasa kami sebut dengan KKT, " jelas Dra. Riza Sarasvita, M.Si., MHS., Ph.D. Setelah sekitar dua jam melakukan diskusi, kegiatan kunjungan NCB Brunei Darussalam ke kantor BNN pusat ditutup dengan pertukaran cimderamata dan berkeliling melihat gedung Institusi Wajib Lapor (IPWL) dan fasilitas yang ada di dalamnya.